Seperti yang diektahui bahwa
ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen dan nonpolar. Oleh karenanya alkana
relatif stabil (tidak reaktif) terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi
atau pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan kelompok hidrokarbon
lainnya. Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka alkana dapat
digunakan sebagai pelarut.
Walaupun alkana tergolong
sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan pereaksi tertentu alkana
dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun dalam temperatur
kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung
banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator
berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa reaksi alkana
:
Reaksi oksidasi pada alkana.
Alkana sukar dioksidasi oleh
oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen
dari udara bila dibakar.Oksidasi yang cepat dengan oksingen yang akan
mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau combustion
Hasil oksidasi sempurna dari
alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk
akhir oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid
dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan
oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor (misalnya
eksoterm)
CH4 + 2O2 → CO¬2 + 2H2 + 212,8
kkal/mol
C4H10 + 13/2 2O2 → 4CO¬2 + 5H2O
+ 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan
dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak
pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya
reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini,
karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada tingkat karbon monoksida
atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 → 2CO¬ + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada
knalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak
dari pembakaran yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna
kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga
untuk pewarna pada tinta
Permasalahan :
Seperti yang kita ketahui bahwa kalium permanganat (KMnO4) telah banyak dipergunakan sebagai
agen pengoksidasi. Yang ingin saya
tanyakan mengapa alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak
kuat seperti KMnO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila
dibakar? Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar